Pengertian dan Perbedaan Entrepreneurship, Technopreneurship dan Sociopreneurship


Assalamualaikum Wr.Wb

Semalat malamn sahabat blogger update lagi ni

Belajar Di Perantauan

kali ini kita akan membahas tentang pengertian dan perbedaan Entrepreneurship, Technopreneurship dan Sociopreneurship . Mungkin kalo Entrepreneurship teman-teman sudah tidak asing lagi mendengarnya termasuk saya pun , dan ternya masih ada lagi yang selain itu . Ok langsung saja ke topik inti pembahasanya ya hehe.

A. ENTREPRENEURSHIP

Menurut Prijosaksono dan Bawono (2005), entrepreneurship (wirausaha) dapat diartikan melalui 3 kata berikut: destiny, courage, action. Ketiga kata tersebut merupakan kata-kata yang penting dalam membangun sikap dan perilaku wirausaha dalam diri seseorang. Destiny berarti takdir, yang sebenarnya lebih merupakan tujuan hidup kita, bukan nasib.Tujuan dan misi hidup kita adalah fondasi awal untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses. Dengan memiliki tujuan hidup (life purpose) yang jelas, kita dapat memiliki semangat (spirit) dan sikap mental (attitude) yang diperlukan dalam membangun sebuah usaha yang dapat memberi nilai tambah dalam kehidupan kita. Keberanian (courage) untuk memulai dan menghadapi tantangan adalah sikap awal yang kita perlukan. Dalam kewirausahaan, keberanian untuk mulai dan mengambil resiko adalah syarat mutlak. Impian dan cita-cita yang besar, kemudian ditambah dengan kreativitas yang diwujudkan dengan keberanian untuk mencoba dan melakukan (Action) langkah pertama adalah awal kesuksesan seorang wirausahawan sejati.

Menurut Zimmerer dan Scarborough (2004), wirausahawan adalah orang yang menciptakan bisni baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk mendirikannya.

Menurut Hendro dan Widhianto (2006), ada lima tahapan penting jika ingin menjadi seorang entrepreneur yaitu: 





  • Memutuskan (decision), 




  •  Memulai (start),  




  •  Membangun (build) sebuah bisnis, 




  • Memasarkan (promote),




  • Mewujudkan ( operate and realized ) apa yang akan dijual atau tawarkan kepada konsumen.



  • Dari beberapa kutipan menurut beberapa ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa entrepreneuship ialah jiwa wirausaha yang terdapat pada diri seseorang yang terepresentasikan melalui sikap dan perilakunya dalam menentukan dan menggapai tujuan, keberanian memulai, mengambil resiko dan ketidakpastian dengan mengidentifikasi peluang serta mengerahkan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung aksinya sehingga tercapai pertumbuhan dan keuntungan.

    B. TECHNOPRENEURSHIP

    Adapun pengertian technopreneurship menurut para ahli seperti dijelaskan menurut Tata Sutabri dikutip Sustyo (2010) menyatakan technopreneurship merupakan proses dan pembentukan usaha baru yang melibatkan teknologi sebagai basisnya, dengan harapan bahwa penciptaan strategi dan inovasi yang tepat kelak bisa menempatkan teknologi sebagai salah satu faktor untuk pengembangan ekonomi nasional. Perbedaannya dengan entrepreneurship adalah technopreneurship itu identik dilibatkan dalam mengirimkan satu produk teknologi tinggi inovatif (contohnya; Intel) atau membuat penggunaan teknologi tinggi dalam satu cara inovatif untuk mengirim produknya kepada konsumen (contohnya; eBay), atau keduanya (contohnya: sebagian besar perusahaan obat-obatan). Konsep technoprenerurship sebagaimana diungkapkan di atas pada dasarnya mengintegrasikan antara teknologi dengan keterampilan kewirausahaan (entrepreneurship skills). Dalam konsep technopreneurship ini basis pengembangan kewirausahaan bertitik tolak dari adanya invensi dan inovasi dalam bidang teknologi. Teknologi yang dipahami dalam konteks ini tidak sekedar teknologi berupa high tech, tetapi tentu saja tidak selalu harus teknis. Teknologi hanya didefinisikan sebagai aplikasi pengetahuan pada kerja orang (human work). Dengan begitu akuntansi, ekonomi order quantity, pemasaran secara lisan, dan mentoring dirumuskan dengan baik pada dasarnya teknologi juga. Belakangan ini technopreneurship menggunakan peningkatan teknologi komputer, terutama internet, untuk melakukan usaha/bisnis, mempromosikan bisnis atau bisa juga disebut ber-wirausaha. Bidang tersebut juga dikenal dengan cyberpreneurship dan bervariasi dari setiap pengusaha. Dalam hal ini para entrepreneur melakukan promosi menggunakan brosur electronik yang dikenal sebagai homepage pada internet. Penjualan produk dan layanan juga menggunakan elektronik mail di internet.





  • Elemen Kunci Technopreneurship

  • Pentingnya technopreneurship dewasa ini berkenaan dengan keterikatannya dengan ilmu dan teknologi, ketika negara menggunakan pendekatan peningkatan kemampuan teknologi sebagai pendorong peningkatan produksi nasional dan dalam banyak negara sebagai strategi competitive advantage, maka technoprenuersip adalah program yang termasuk didalamnya sebagai bagian integral dari peningkatan kultur kewirausahaan.

    Kunci dari technopreneurship juga adalah kreativitas, dengan kreativitas yang tinggimaka mental lama yang cenderung konvensional dari wirausahawan akan berubah, kreativitas adalah bermain dengan imaginasi dan kemungkinan-kemungkinan, memimpin perubahan dengan ide-ide baru dan memberikan arti pada hubungan antara ide, orang dan lingkungan.

    Technopreneurship juga harus di bangun dengan pendekatan menyeluruh dan integral, yang dilakukan dengan mengkolaborasikan �budaya� (budaya inovasi, kewirausahaan dan kreativitas),  konsepsi� (konsep ikubator bisnis, penelitian dan pengembangan, knowledgemanagemen dan learning organization), yang didukung oleh kapabilitas wirausahanya sendiri, koneksitas dan kolaboratif.

    Memahami technological entrepreneurship atau technopreneurship dapat juga dilakukan dengan mengidentifikasi elemen-elemen kunci yang memiliki keterkaitan dengan proses pembentukan usaha berbasis teknologi, Igor Prodan (2007) mengidentifikasi, elemen itu adalah : 1. Technological entrepreneur; 2. Universities; 3. Corporation; 4. Capital; 5.Market/costumers; 6. Government; and 7. Advisor.

    C. SOCIOPRENEURSHIP

    Sociopreneurship adalah proses membangun usaha berbasis kegiatan sosial. Bukan menjadi rahasia, bahwa permasalahan sosial dan ekonomi Indonesia adalah kemiskinan dan banyaknya pengangguran. Sociopreneurship, sebagai penggerak ekonomi, memberikan peluang usaha, pendangan usaha dan aspek praktikal dalam menyelesaikan masalah sosial dan ekonomi tersebut. Tapi pencetusnya dapat tetap meraup keuntungan. It�s a win-win situation. Selain perbaikan ekonomi makro, sociopreneur adalah solusi untuk meningkatkan perekonomian nasional. Secara statistik seperti ini. Indonesia adalah negeri terpadat keempat Dunia, pada tahun 2012 lalu terhitung 7,244,569 Juta penduduk berpendidikan adalah pengangguran, 29,88 juta penduduk terbelit kemiskinan bahkan di catatan Bank Dunia tercatat 102,85 juta!.

    Salah satu pengentas kemiskinan dan pengangguran efektif dunia adalah dunia wirausaha (entrepreneurship). Negara seperti Korea Selatan misalnya, yang padadekade ini melejit perekonomiannya, memiliki persentase 5% dari total penduduk mereka adalah entrepreneur. Dan Negara maju seperti Norwegia, USA dan Prancis memiliki persentase lebih dari 7%. Di Indonesia sendiri, hanya 1,26% penduduk yang berprofesisebagai wirausahawan atau entrepreneur. Hal tersebut sangat disayangkan, karena faktanya, kewirausahaan mampu mereduksi jumlah kemiskinan dan membuka lapangan kerja. Disinilah, alasan mengapa sociopreneurship mampu menjadi solusi, Karena selain bersifat sustainable pada perekonomian, sociopreneurship mampu memberikan solusi efektif dan taktis terhadap permasalahan perekonomian Indonesia.

    Na bagaimana teman-teaman sekarang sudah tahu kan , apa arti dari  Entrepreneurship, Technopreneurship dan Sociopreneurship semoga bermamfaat , silahkan di share !!!

    0 Response to "Pengertian dan Perbedaan Entrepreneurship, Technopreneurship dan Sociopreneurship"

    Post a Comment

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel